Album “Berbunga” Dere Tentang Jatuh Cinta & Patah Hati

Dere (istimewa)

 Jakarta, DJC – Dere merupakan penyanyi, pencipta lagu asal Jakarta yang terlihat semakin bersinar. Pemilik nama lengkap Theresia Margaretha Gultom ini baru saja merilis studio albumnya yang ke-2 bertajuk “Berbunga” pada 25 April 2025 lalu. Dibawah bendera Tiga Dua Satu, album ini berisi 10 track yang menjadi ruang ekspresinya untuk berbicara tentang cinta. Seperti bunga yang dapat tumbuh, patah, mekar, Dere mengisahkan ragam pengalamannya dalam memaknai cinta. Album terbaru yang tentunya semakin memantapkan langkanya di industri musik tanah air.

            Album ini hadir dengan sajian musik yang semakin berkembang, jika dibandingkan debut albumnya terdahulu. Bagaimana tidak, untuk proses produksi album ini, Dere melibatkan 2 nama musisi sebagai produser, yaitu Yoseph Sitompul dan Mikha Angelo. Dimana kolaborasi jebolan ajang pencarian bakat “The Voice Kids Indonesia” musim pertama ini dan kedu musisi tersebut mampu menghadirkan berbagai eksplorasi aransemen, bunyi-bunyian digital, ritmis, dan nuansa aransemen baru, hingga elemen rap. Kesemuanya adalah sederet yang ditawarkan oleh Dere di karya terbaru ini. Dalam prosesnya, Dere juga berkolaborasi dengan Tulus dalam penulisan lirik dan melodi.

            Melalui siaran pers-nya, Dere mengatakan, “Di studio, kami banyak coba hal baru. Saat kulik ‘Puspa’ bareng Bang Yoseph, ritmisnya menggugah aku untuk spontan nge-rap. Begitu juga saat garap ‘Lampu Sorot’ bareng Kak Mikha, kami seru-seruan kulik suara unik, dari bunyi nyala api sampai embusan angin. Aku sangat senang dan merasa seru dalam proses pengerjaan album ini. Aku berharap semua yang mendengarkan bisa ikut merasakan senang dan serunya,”

Sedangkan menurut Mikha Angelo, mengungkapkan. “Dua tahun setelah Album ‘Rubik’ terasa Dere semakin dewasa dari penulisan lirik dan topik lagu-lagunya. Dan dari 3 lagu yang dikerjakan bersama, ‘Mawar’, ‘Bengis’, dan ‘Lampu Sorot’, semuanya punya cerita yang spesifik. Jadi sebagai produser pun menyenangkan karena bisa eksplorasi instrumentasi dan rasa yang berbeda-beda,”

“Saya merasa banyak ide dan rasa yang berevolusi dengan lagu-lagu baru Dere. Semua bunyi yang diolah mencoba mengikuti padu padan rasa dari setiap lagu. Semoga setiap komposisinya mengingatkan semua pendengar tentang rasa-rasa yang pernah atau sedang dialami,” Tutup Yoseph Sitompul. (sTr)

 

Diberdayakan oleh Blogger.