Lady Gaga Resmi Rilis Album Ke-7 “Mayhem”
Jakarta, DJC – Sebagai musisi yang berhasil menyabet Grammy Award sebanyak 14 kali, Lady Gaga semakin aktif menunjukan pesonanya di industri musik. Setelah sukses dengan beberapa single beberapa waktu lalu, musisi asal New York City ini baru saja melepas album studionya yang ke-7 bertajuk “Mayhem”. Dimana album ini menegaskan kembali bahwa musisi ini menciptakan album yang berani dan eklektik sekaligus sangat personal. Album ini merupakan deklarasi kebebasan artistik, perayaan kontradiksi kehidupan, dan bukti kekuatan musik untuk menyatukan orang-orang dalam menghadapi kekacauan.
Album terbarunya ini, direkam di Shangri-La Studios yang berada dekat rumahnya di Malibu, “Mayhem” menampilkan beberapa single yang telah dirilis sebelumnya seperti ‘Disease,’ ‘Abracadabra,’ dan lagu fenomenal-nya ‘Die With a Smile’ Proyek album ini berisi 14 track, yang diproduseri oleh Lady Gaga, Michael Polansky, dan Andrew Watt.
“Mayhem” merangkum daftar lagu yang mengungkap perjalanan yang sangat mendalam, yang mencerminkan perhatian Gaga yang cermat terhadap hal-hal yang detail, dari gabungan instrumentasi langsung dan program elektronik hingga lapisan-lapisan penampilan vokalnya yang kaya. Setiap lagu merangkai narasi yang rumit dengan melodi yang memukau, sebuah bukti eksperimennya yang tak kenal takut dan rasa hormat yang mendalam terhadap keahliannya.
Seluruh track di album ini menghadirkan berbagai nuansa yang menangkap banyak hal disekitarnya. Lagu ‘Garden of Eden’ menangkap daya tarik dan kekacauan kehidupan malam melalui perpaduan pop tahun 2000-an dan gitar elektro-grunge, sementara ‘Perfect Celebrity’ mengkritik ketenaran dengan humor pedas dan pembangkangan yang diresapi rock. Menggarisbawahi kemampuan Gaga untuk memadukan kerentanan dengan keberanian, ‘Vanish Into You’ adalah pernyataan cinta teatrikal yang terinspirasi Bowie di dunia apokaliptik. ‘Killah’ dan ‘Zombieboy’ menunjukkan kegemaran Gaga untuk memadukan genre, memadukan alur funk dengan elemen industri dan elektronik, sementara ‘LoveDrug’ mengubah suasana, menawarkan lagu disko gelap tentang rasa sakit emosional yang mematikan.
Bagian akhir album ini memperdalam resonansi emosionalnya.’Shadow of a Man’ mengeksplorasi perkembangan dalam dunia yang didominasi laki-laki dengan pengaruh tari Prancis, sementara ‘The Beast’ menyalurkan energi Prince yang penuh firasat namun menyentuh jiwa. Balada kedua terakhir, ‘Blade of Grass’ adalah syair yang menyentuh hati tentang cinta yang abadi di tengah kekacauan. Dan tentu saja termasuk lagu ‘Die With a Smile’ sebagai penutup, yang merupakan kolaborasi epik Gaga dengan Bruno Mars. Lagu ini dipenuhi dengan optimisme yang menyentuh hati,
Lagu ‘Die With a Smile’ diketahui memperoleh kesuksessan yang luar biasa. Dengan lebih dari 3,7 miliar streaming sepanjang masa hingga saat ini, lagu ini menjadi lagu No. 1 terlama di Spotify Global dan lagu tercepat dalam sejarah yang mencapai 1 dan 2 miliar streaming di platform tersebut. ‘Die With a Smile’ menduduki puncak Billboard Hot 100 selama lima minggu, mencapai No. 1 di Billboard Global 200, dan membuat Gaga meraih Grammy Award ke-14 untuk Penampilan Duo/Grup Pop Terbaik di Grammy 2025. (sTr)
Post a Comment