“Tebusan Dosa” Drama Horror Perjuangan Ibu Mencari Sang Anak


Jakarta, DJC – Film horror tanah air, kebanyakan berhubungan erat dengan budaya masyarakat lokal. Termasuk kepercayaan terhadap dunia supranatural atau perdukunan. Hal ini juga menjadi bagian kisah di film “Tebusan Dosa” persembahan Palari Film. Disutradari oleh Yosep Anggi Noen, dengan naskah ditulis oleh Alin Studio bersama sang sutradara. Film ini diproduseri oleh Muhammad Zaidy dan Meiske Taurisia, dengan menampilkan bintang seperti Happy Salma, Putri Marino, dan akor asal Jepang, Shogen.

            Saat mengadakan press screening, di XXl, Epicentrum Kuningan, Jakarta (09/10/23), Muhammad Zaidy mengatakan film ini menjadi capaian penting dirinya bersama Palari Films dalam mengeksplorasi genre. Ia juga merasa senang bisa bekerja sama bersama orang-orang terbaik, dan berharap “Tebusan Dosa” bisa menjadi misteri horor yang spesial bagi penonton Indonesia.

“Anggi Noen adalah sutradara yang kuat secara visual dan memiliki cara bercerita yang unik. Menggarap Tebusan Dosa tentu saja sangat menantang, karena tidak mudah dan banyak kebutuhan teknis yang harus dipenuhi. Kami mencoba menyeimbangkan unsur drama dan horornya, dan semoga menjadi sajian yang spesial bagi penonton,” kata sang produser menambahkan.

Di film ini Yosep Anggi Noen menciptakan atmosfer misteri horor realistic mencekam yang dibalut dengan drama yang kuat. Melalui latar suburban, Anggi Noen menggunakan pendekatan kengerian horor yang bukan saja dari wujud setan, tetapi juga tekanan hidup yang kompleks. Lebih lanjut sang sutradara menjelaskan, “Saya ingin penonton merasakan emosi yang kompleks dari karakter Wening. Perjuangannya adalah cerminan dari banyak perempuan yang harus berjuang dalam hidup,”

Film ini berkisah, Wening (Happy Salma) memiliki beban hidup yang cukup berat, setelah peristiwa tragis yang dialami mantan suaminya. Wening harus menghidupi anaknya Nirmala (Keiko Ananta) dam Uti Yah (Laksmi Notokusumo), ibunda Wening. Uti Yah membantu bekerja menjadi pembantu di rumah Tetsuya (Shogen) warga Jepang yang menetap di desa tersebut. Akan tetapi sebuah peristiwa terjadi saat Wening menjemput anak dan ibunya dari rumah Tetsuya (Shogen). Nirmala tampak ketakutan. Saat pulang berboncengan motor bertiga di tengah hujan, ketiganya mengalami kecelakaan tepat di pinggir sungai. Wening selamat, Uti Yah akhirnya diketahui sudah meninggal, akan tetapi jejak Nirmala tidak diketahui.

Tim SAR akhirnya menyerah setelah 10 hari pencarian menyusuri sungai. Wening tidak putus asa untuk terus mencari anaknya. Seorang mantan atlit yang menetap di kota kecil ini bernama Tirta (Putri Marino), sangat tertarik dengan kisah Wening. Apalagi Tirta juga punya program podcast. Dari rasa penasaran, akhirnya Tirta yang pernah punya trauma masa lalu menjadi bersimpati dengan Wening, dan berusaha membantu mencari anaknya. Tapi Tirta justru menemukan hal-hal aneh, di sisi lain Wening juga diteror dengan berbagai sosok menakutkan dalam pikirannya. Yang akhirnya membawa keduanya menemui dukun di desa tersebut. Lalu apakah peran Tetsuya di kisah ini?

Sebagai penulis yang berpengalaman, Alin Studio cukup mampu membawa cerita dengan alur yang menegangkan, dan berhasil di eksekusi dengan apik oleh sang sutradara. Latar belakang cerita tentang beban hidup yang berat, juga menunjang nuansa tegang di film ini. Apalagi dibumbui kisah drama perasan seorang ibu terhadap rasa kehilangan anaknya. Untuk urusan akting, nama Happy Salam dan tentunya Putri Marino tidak perlu diragukan lagi. Bahkan Shagen yang kabarnya sudah menjadi pemeran selama 2 dekade lamanya juga mampu menunjukan performanya dengan maksimal, walaupun lebih banyak menggunakan dialog berbahasa Inggris dan Jepang.

Alur cerita “Tebusan Dosa” ini sebenrya tidak terlalu rumit. Tapi kabanyakan akan sadar inti ceritanya saat menjelang film ini berakhir. Mengangkat tradisi dan kepercayaaan masyarkat Indonesia (Jawa) juga menguatkan film ini di sisi cerita. Hal menegangkan di film ini bukan dari sosok hantu (keluar sesekali), tapi justru berbagai peristiwa yang bisa ditampilkan menjadi jumpscrare. Tidak mengherankan jika film ini didukung oleh banyak pihak. Diantaranya studio produksi yang memproduksi horor fenomenal Korea Selatan “Exhuma”, Showbox. Palari Films juga berkolaborasi dengan Legacy Pictures, Sinemart, Phoenix Films, Kuy Entertainment, Infia, Volix, Stickearn & Ming, Mahiya, Dan Karma Club. (sTr)

 


 “Tebusan Dosa”

Genre Film                  : Horror, Drama

Produser                      : Muhammad Zaidy dan Meiske Taurisia

Sutradara                     : Yosep Anggi Noen

Penulis                         : Alin Studio, Yosep Anggi Noen

Casts                            : Happy Salma, Putri Marino, Bhisma Mulia, Shogen, Keiko Ananta, Laksmi Notokusumo, Haru Sandra.

STLS                           : 13 Tahun

Durasi                          : 1 Jam 56 Menit

PH                               : Palari Film

Jadwal Tayang            : 17 Oktober 2024

 

 

Diberdayakan oleh Blogger.