“Panda Plan” Petualangan Seru Selamatkan Panda Langka

Jakarta, DJC – Walaupun sempat mengumumkan bahwa akan pensiun, nyatanya aktor kawakan Jackie Chan malah terlibat di banyak produksi film. Walaupun kali ini lebih sering hanya sebagai pemeran saja, tidak merangkap sebagai sutradara seperti di kebanyakan film-film fenomenal terdahulunya. Seperti di film “Panda Plan”, besutan sutradara Luan Zhang dan naskah yang digarap oleh Wei Xu, Meng Yida, dan sang sutradara sendiri. Tentu saja dengan keterlibatan Jackie Chan dalam sebuah film akan menghadirkan banyak adegan yang lucu, dan aksi beladiri akrobat yang seru, menegangkan sekaligus sukses membuat geregetan. Menariknya, di film ini Jackie Chan memerankan dirinya sendiri.

Berkisah, sebagai aktor laga yang sukses, Jackie Chan tentunya mendapat banyak hal yang istimewa. Salah satunya saat sebuah kebun binatang ternama memberi kesempatan sang aktor untuk mengadopsi anak panda yang terbilang langka, yang menggemaskan bernama Huhu. Saat acara seremonial, tiba-tiba kebun binatang dikejutkan dengan kedatangan pasukan terlatih yang berusaha menguasai wilayah tersebut. Rupanya gerompolan pasukan ini ingin mencuri Huhu, yang akan dijual kepihak pemesan dengan harga yang sangat mahal.

Jackie-pun mau tidak mau harus menghadapi secara langsung pimpinan pasukan tersebut, yang juga ingin menguji ketangkasan beladiri Jackie Chan yang cukup popular di film-filmnya. Bersama sang asisten pribadinya yang konyol, David (Xiang Wei) dan pengasuh panda Xiaozhu (Ce Shi), mereka berusaha mati-matian menyelamatkan Huhu dari para penculik hingga menuju wilayah Timur Tengah. Dibalik ganasnya para pasukan elit yang menculik Huhu, ternyata Jackie justru menemui kisah mengharukan dibalik itu semua.

Film ini memang untuk hiburan, yang memperkuat berbagai adegan komedi yang sukses mengocok perut. Seperti kebanyakan film-film yang dibintangi Jackie Chan. Termasuk ada kisah haru yang juga ditampilkan. Walaupun di “Panda Plan” kisahnya tidak terlalu menarik, bahkan terkesan digampangkan untuk menghadirkan nuansa komedi. Misalnya pasukan elit yang harusnya memang professional, tapi justru beberapa personilnya terkesan ‘tidak cerdas’.

Lupakan alur kisah diatas, cukup nikmati berbagai adegan pertarungan seru dan akrobat khas Jackie Chan, yang tidak hanya menegangkan tapi juga menggelikan. Belum lagi kisah haru yang juga sanggup menggugah emosional. Film Ini sekedar hiburan yang menyenagkan, tanpa harus mempertimbangkan banyak hal dalam penulisan naskahnya. (sTr)