“Bolehkah Sekali Saja Kumenangis” Mengguak Kisah Traumatic KDRT


 Jakarta, DJC – Kasus KDRT sudah mulai banyak dikupas di berbagai media, termasuk diangkat dalam layar lebar. Film drama terbaru persembahan Sinemaku Pictures bertajuk “Bolehkah Sekali Saja Kumenangis” menguak kisah KDRT dalam rumah tangga yang menimbulkan traumatic yang panjang bagi korbannya. Ide cerita film ini dikembangkan oleh Umay Shahab, Prilly Latuconsina, dan Junisya Aurelita. Sementara skenario ditulis oleh Junisya Aurelita, dan akhirnya dieksekusi / disutradarai dengan baik oleh Reka Wijaya. Film yang diproduseri oleh Umay Shahab ini menampilkan banyak bintang, seperti Prilly Latuconsina, Dikta Wicaksono, Dominique Sanda, Surya Saputra, Widi Mulia, Ummi Quary, Kristo Immanuel, Gracia JKT48 dan Antonio Blanco.

            Mengenai film terbarunya, sang produser mengatakan “Kami ingin film ini menjadi teman bagi siapa saja yang sedang berjuang dengan emosi mereka. Kami berharap penonton bisa menemukan kekuatan dalam diri mereka sendiri setelah menonton film ini.”

Sedangkan menurut sang sutradara, mengungkapkan, “Bolehkah Sekali Saja Kumenangis” adalah film yang penuh dengan harapan dan menyoroti proses penyembuhan luka batin dan emosional. “Kami ingin film ini menjadi ruang yang aman bagi penonton untuk merasakan berbagai emosi. Melalui cerita Tari, kami ingin menunjukkan bahwa setiap orang berhak untuk sembuh luka hatinya dan bahagia.” Imbuh Reka Wijaya.

Berkisah, Tari (Prilly Latuconsina) melihat dan merasakan KDRT yang selama ini dilakukan ayahnya (Surya Saputra), terutama terhadap sang ibu (Dominique Sanda). Karena KDRT ini kakaknya sudah lebih dahulu meninggalkan rumah mereka. Terpaksa Tari yang baru bekerja ini berusaha bertahan dengan Ibunya. Hal ini menimbulkan banyak trauma pada pribadi Tari, yang sempat terbawa di tempat kerjanya. Di kantornya ini, Tari dekat dengan Baskara (Dikta Wicaksono), seorang mantan atlit yang temperamental. Baskara ternyata juga mengalami trauma masa lalu, yang memnbuatnya tidak mau pulang kerumahnya. Keduanya akhirnya melakukan group konseling bimbingan Nina (Widi Mulia).

Karena tidak tahan dengan KDRT sang ayah, Tari mengikuti jejak sang kakak untuk kabur dari rumah, kali ini dengan mengajak ibunya. Dibantu oleh Baskara akhirnya mereka menemukan tempat tinggal baru. Akan tetapi sang ibu membuat keduanya ditemukan oleh sang ayah, yang memaksa mereka kembali kerumah lama mereka. Bahkan sang ayah sempat bersitegang dangan Baskara. Sang ibu berharap sang ayah sudah berubah, tapi yang didapati justru masih tetap melakukan KDRT yang sekarang lebih parah. Tari dan ibunya akhirnya berusaha melakukan segala cata untuk bsa lari dari ayahnya.

Drama keluarga yang menyentuh, sukses dihadirkan di film ini. Kisah yang bisa jadi relate dengan banyak masyarakat di tanah air, masyarakat yang berusaha bertahan dari ketidaknyamanan masalah yang membuat traumatic sepanjang hidup mereka. Naskah yang kuat, didukung dengan akting yang memukau dari Prilly Latuconsina dan Surya Saputra, membuat fim ini terasa semakin emosional. Kedua sosok yang sebenarnya saling mencintai, tapi terhalang oleh letupan emosi dari beban hidup yang diterima. Beberapa kisah lain diluar dua tokoh ini, membuat alur cerita di film ini jauh dari kesan membosankan.

Sang sutradara mampu menggiring kisah sedih ini dengan berbagai adegan yang mampu mewakili perasaan masing-masing tokoh. Didukung oleh beberapa sosok yang membuat kisah di film ini berkembang dan semakin menarik. Sebuah drama keluarga yang bisa dijadikan untuk cermin, bagaimana menyelesaikan sebuah masalah berat dengan kebijakan dan kesabaram. (sTr)


 

 “Bolehkah Sekali Saja Kumenangis”

Jenis Film        : Drama

Produser          : Umay Shahab

Sutradara         : Reka Wijaya

Penulis             : Junisya Aurelita

Produksi          : Sinemaku Pictures

Casts               : Prilly Latuconsina, Dikta Wicaksono, Dominique Sanda, Surya Saputra, Widi Mulia, Ummi Quary, Kristo Immanuel, Gracia JKT48, Antonio Blanco

STLS               : 17 tahun

Durasi              : 1 jam 36 Menit

Jadwal tayang : 17 Oktober 2024

 

Diberdayakan oleh Blogger.