Valley Rilis Album Terbaru, Ungkapkan Cinta, Rasa Sakit Dan Kehilangan

Valley (isitimewa)

Jakarta, DJC – Band Indie pop asal Toronto, Kanada ini berusaha membuktikan bahwa karir mereka harus terus berjalan. Setelah melewati berbagai cobaan, hingga memperoleh sebuah kesuksessan, justru memacu band berawak, Rob Laska (vokalis utama, gitar), Alex Dimauro (bassist) dan Karah James (drummer) ini untuk terus berkarya secara maksimal. Baru saja band yang pernah memenangkan Juno Awards ini melepas albumnya yang ke-3 bertajuk “Water the Flowers, Pray For a Garden dibawah bendera Capitol Records/Universal Music Canada. Sebuah album yang berkisah seputar cinta, rasa sakit dan kehilangan.

            Title album ini, juga merupakan judul dari salah satu lagu andalan di album mereka tersebut. Demo “Water the Flowers, Pray For a Garden” sebenarnya sudah mereka tulis pada tahun 2021 silam, saat mereka di isolasi untuk merampungkan karya terbaru mereka. Dimana pada era tersebut, Valley akhirnya merilis lagu “Like 1999” pada Februari 2021. Diluar perkiraaan, lagu ini memperoleh banyak sertifikasi secara global dan menjadi viral, yang membuat nama Valley meroket di pentas musik dunia.

Mengenai hal ini Karah mengungkapkan, “Kami benar-benar memiliki dua jalur yang sebelumnya tidak kami sadari,” Diakuinya bahwa laguLike 1999” menghasilkan nuansa pop yang dirasakan banyak manfaat dan hal-hal indah bagi mereka. Sementara Water the Flowers, Pray For a Gardentelah membawa mereka kembali ke masa lalu, menjadi siapa mereka seharusnya; suatu tempat yang lebih menyenangkan antara indie, folk dan pop, dengan kedalaman liris sebuah band yang telah melewati setiap tahapan proses berduka. “Rasanya seperti kami. Rasanya seperti jalan yang akhirnya terasa seperti Valley.” Imbuh Karah.

Rob menambahkan, “Lagu-lagu itu mengalir begitu saja dari kami. Saya pikir itu adalah tanda sebenarnya ketika Anda sedang membuat sesuatu yang istimewa. Kami tidak mencari hal untuk ditulis. Kami tahu persis siapa kami. Ini adalah pertama kalinya saya pikir kita pernah menyaksikan sebuah band di mana semuanya ada di sana, kita hanya perlu meraih dan mengambilnya.”

Single perdana di album ini bertajuk Bop Ba, hadir dengan nuansa folk. Lagu ini mengeksplorasi beberapa lagu lainnya yang mendorong perubahan dalam hidup mereka. Ini memiliki arti yang berbeda untuk setiap anggota, misalnya untuk Rob, lagu ini  menghubungkannya dengan kisah perjuangan seorang ibu dengan gangguan bipolar, sementara Karah mengambil inspirasi dari perasaannya yang menggambarkan ketergantungan dan keterikatan yang tidak sehat dalam hubungan romantis. (sTr)

  

Diberdayakan oleh Blogger.