“Hounds of War” Konspirasi Melawan Pasukan Elit

Jakarta, DJC - Film laga yang berkisah seputar konspirasi politik di sebuah negara besar, kebanyakan melibatkan sekelompok pasukan elit. Frank Grillo, adalah salah satu aktor yang sering berperan atau dilibatkan di jenis film seperti ini. Di film “Hounds of War” yang baru saja dirilis, tak hanya memilih nama Frank Grillo sebagai pemeran utama, akan tetapi juga merangkap sebagai produser. Disutradarai oleh Isaac Florentine dan naskahnya ditulis oleh Jean Pierre Magro. Sebuah film yang sebenarnya bukan tipikal film berbiaya mahal, hadir dengan latar belakang kisah konspirasi politik yang melibatkan negara adidaya seperti Amerika.

Berkisah, sekelompok mantan pasukan elit yang sebenarnya sudah lama pensiun, tiba-tiba dikumpulkan oleh Kolonel Hart (Robert Patrick). Mereka kembali diaktifkan untuk misi terakhir, dengan janji imbalan yang cukup menggiurkan bagi masa pensiun mereka. Pasukan yang anggotanya masing-masing memiliki keahlian khusus ini ditugaskan untuk mengisolasi seorang teroris di Libya. Tugas ini harusnya terhitung mudah bagi mereka. Selain pasukan elit ini memang sangat professional, mereka juga sudah memetakan markas sang teroris.

Akan tetapi, mereka tidak sadar kalau sebenarnya misi ini adalah misi bunuh diri. Karena misi ini adalah jebakan, yang dihasilkan dari sebuah konspirasi ulah pemerintahan pusat Amerika. Dengan mengorbankan pasukan ini untuk mendapat keuntungan secara politis. Semuanya dibantai dan hanya pimpinan mereka, Ryder (Frank Grillo) yang berhasil selamat. Untuk meluruskan masalah sekalian membalas dendam, Ryder bangkit dan melawan sekaligus berusaha membuka kedok bobroknya beberapa politisi di pemerintahan pusat. Bukanlah hal yang mudah jika akan melawannya sendiri. Akhirnya Ryder menghubungi mantan istinya Selena (Rhona Mitra), untuk bisa membantunya. Walaupun mantan anggota pasukan elit dan saat ini memiliki agen / pasukan sendiri, Selena tidak serta merta mau mendukung Ryder, apalagi jika melihat kisah masa lalu yang buruk diantara keduanya.

Film ini menyajikan full laga / action. Bisa dibilang “Hounds of War” sangat sedikit menampilkan dialog yang rumit jika dibandingkan aksi tembak menembak yang seru, dan pertarungan beladiri yang menegangkan. Untuk urusan aktimg seperti ini, Frank Grillo memang sudah menjadi langganan apalagi ditambah apiknya akting Rhona Mitra. Cerita yang disajikan juga cukup mendukung hal diatas. Walaupun tidak terlalu rumit, akan tetapi cukup bisa membawa suasana saat mengikuti kisahnya. Bahkan sang sutradara dan penulis juga berusaha memasukkan nuansa drama di dalamnya. “Hounds of War” tak terlalu istimewa secara keseluruhan, akan tetapi bagi penyuka film seru, yang menghadirkan suasana pertempuran dengan rentetan tembak-menembak tiada henti, plus serunya pertarungan satu lawan satu, film ini cukup pas buat jadi pilihan. Terutana jika dipilih untuk mengisi waktu senggang atau seru-seruan bersama teman. (sTr)