Glenn And the Vicious Boys, “Cinta Adalah Sebagian Proses Dari Pemberontakan”

Glenn And the Vicious Boys

 Jakarta, DJC – Punk identik dengan pemberontakan, bicara terus terang dan karakter bermusik yang keras. Tapi bagaimana jadinya jika justru lagu bertema cinta yang mereka hadirkan? Hal ini sah-sah saja, apalagi memang masih selaras dengan konsep bermusik yang mereka mainkan. Glenn and the Vicious Boys, berusaha menghadirkan hal tersebut, saat merilis album terbaru mereka yang bertajuk "Love and Anarchy". Album ke-2 dari band pengusung punk rock ini hadir dibawah bedera Sabdanada. Band berawak Glenn (vokal), Dock (Gitar 1) Bay (Gitar 2). Niki (Bass) dan Rico (Drums) ini mengaku masih memainkan musik yang ber-enerji, yang tetap menampilkan attitude dalam sajian musik mereka.

            Hal ini seperti yang diutarakan band ini, saat me-launching album terbaru mereka tersebut, di Karnaval Thamrin Jakarta Pusat (15/06/2024). Mereka mengaku bahwa setiap orang pasti memiliki rasa cinta, dan cinta yang mereka sodorkan merupakan cinta yang universal. Justru tema lirik ini menjadi salah satu pelengkap dari track lainnya yang masih menampilkan lirik yang lugas. Hal ini menjadi salah satu alasan title album mereka bertajuk "Love and Anarchy"

            “Cinta yang kami tawarkan dalam artian yang universal. Cinta bisa berarti apa saja, bahkan yang paling menyakitkan sekalipun. Bukan berarti pilihan tema ini menjadi hal yang melemahkan, tapi justru materi cinta yang kami tulis menjadi sebuah keresahan yang kami hadapi, dan menurut kami cinta ini juga sebuah proses dari pemberontakan itu sendiri.” ujar Glenn, vokalis sekaligus motor di band ini mengungkapkan materi di album terbarunya tersebut.

            Bay menambahkan bahwa secara harfiah semua orang tidak pernah luput dari apa itu cinta. Cinta buat kekasih tersayang, keluarga. profesi dan bisa untuk banyak hal lagi. “Yang penting bagaimana cara kita merepresentasikan arti cinta itu sendiri. Sebagai manusia kita tidak lepas dari hal itu. Kami tetap tampil apa adanya, musik kami masih rebel. Tapi dalam lubuk paling dalam manusia, perasaan dan rasa cinta pasti ada. Dan kami berusaha menghadirkannya dengan cara kami.” Ungkap gitaris ini menambahkan.

            Album "Love and Anarchy" ini menjadi pendewasaan dalam perjalan karir band yang terbentuk sejak 17 september 2020 lalu. Faktanya, mereka masih hadir dengan enerji bermusik seperti genre yang mereka mainkan selama ini. Setelah merilis debut album bertajuk “We Are the Vicious Boys”, album kedua mereka ini menjadi langkah besar bagi band yang hadir dengan aura musik yang tetap memberontak. Album "Love and Anarchy" sendiri akan dirilis secara terbatas dalam format fisik (CD dan kaset pita). Tak hanya itu, selanjutnya materi album ini juga akan dirilis di semua platform music digital.

            Acara perilisan album "Love and Anarchy" ini dengan menggelar launching party. Tidak hanya Glenn and the Vicious Boys saja yang tampil di acara ini, karena beberapa band ‘berbahaya’ lainnya juga dihadirkan di atas panggung. Mereka antara lain Marjinal, Dreads Cosnpiracy, Gemuruh, Crewsakan, dan Quick n Easy, yang semuanya sanggup membakar suasana Karnaval Thamrin malam itu. (sTr)

 

Diberdayakan oleh Blogger.