“The Ministry Of Ungentlemantly Warfare” Aksi Sabotase Tak Biasa Di Perang Dunia ll
Jakarta, DJC – Film
tentang Perang Dunia II yang berkisah melawan tentara NAZI Jerman, termasuk sudah
jarang diproduksi. Apalagi jika ceritanya diambil dari kisah nyata. Adalah Guy
Ritchie, sutradara kawakan yang banyak merilis film action berkelas (termasuk
film perang) akhinya tertarik untuk mengadaptasi buku “Churchill's
Secret Warriors: The Explosive True Story of the Special Forces Desperadoes of
WWII”. Merupakan buku iconic karya Damien Lewis yang
diambil dari kisah nyata, tentang aksi heroik pasukan elit Inggris menghadapi
ganasnya pasukan Jeman, pada peristiwa Perang Dunia II. Bukan Guy Richie, jika
tidak bisa membesut film “The Ministry Of Ungentlemantly Warfare” menjadi
kisah menarik. Tak hanya menawarkan ketegangan dari aksi spionase tak biasa,
tapi juga unsur komedi yang membuat film ini jauh dari kesan monoton.
Berkisah,
akhir tahun 1941 pada puncak Perang Dunia II, Inggris sedang berjuang
untuk menghentikan upaya Nazi Jerman yang akan mengambil alih Eropa. Dimana Nazi
didukung oleh armada lautnya yang terkenal kuat dan menakutkan. Perdana Menteri
Winston Churchill (Rory Kinnear) membentuk
operasi rahasia pimpnan Brigadir Colin Gubbins
(Henry
Cavill) dengan misi sabotase untuk mengganggu U-boat Nazi, di pulau Fernando Po
yang dikuasai Spanyol. Dengan menyusupkan agen spionase Marjorie Stewart (Eiza
Gonzales) dan Richard Heron (Bab Olusanmokun) ke dalam pasukan
Jerman untuk mencari informasi yang dibutuhkan.
Menggunakan
kapal nelayan kecil, Colin Gubbins bersama 4
anggotanya menuju pulau Fernando Po untuk melakukan misi sabotase. Salah
satunya untuk menghancurkan kapal U-boat Nazi yang terkenal
tangguh. Aksi mereka dibantu milisi lokal. Akan
tetapi dari informasi yang dihimpun Marjorie Stewart dan Richard Heron,
kapal U-boat Nazi sudah dimodifikasi dan diperkuat, tentunya tak mudah
dihancurkan. Hal ini menjadi kendala bagi team ini, mengingat perlengkapan
tempur mereka terbatas. Akhirnya team ini melakukan misi lain yang diluar
nalar, tak jadi menghacurkan tapi justru mencuri kapal U-boat Nazi. Bukanlah hal
mudah, karena segelintir anggota team ini akan meghadapi ratusan tentara Nazi
yang bersiaga perang di pulau Fernando Po.
Bisa dibayangkan, tidaklah
mudah merangkum buku tebal dan kisah sejarah yang heroik dalam film berdurasi sekitar
2 jam ini. Tapi bukan Guy Richie namanya
jika tak berhasil membuat kisah ini menarik. Walaupun memang harus berkonsentrasi
jika ingin memahami alur cerita dengan enak di film ini. Berbagai latar
belakang kisah dari banyak tokoh yang dtampilkan, membuat ceritanya justru
makin seru, kadang juga terlihat rumit. Tapi memang inilah kelebihan sang
sutradara yang juga merangkap sebagai penulis naskah di film ini. Ditampilkan juga
banyak sisipan komedi, baik dari sitkom hingga dialog yang menyegarkan. Apalagi
film ini sudah membangun nuansa tegang dari awal.
Untuk urusan action, film “The Ministry Of Ungentlemantly Warfare”ini banyak menghadirkan keseruan hingga ketegangan. Baik dari pengambilan sudut ganbar yang tepat dan tentunya nuansa pertempuran yang bisa digambarkan dengan apik. Bahkan banyak menampilkan pertarungan tangan atau pertempuran jarak pendek. Karakter istimewa yang sering ditampilkan di film-film arahan sutradara asal Inggris ini. Melihat sejarah, sekaligus menikmati petualanagn dan serunya spionase dalam peristiwa Perang Dunia ll. Dan tentunya hiburan lain dengan komedi yang segar. (sTr)
“The
Ministry Of Ungentlemantly Warfare”
Genre Film :
Action, War
Produser :
Dave Caplan, Jason Cloth, Iain Farmer
Sutradara :
Guy Ritchie
Penulis :
Paul Tamasy, Guy Ritchie, Eric Johnson, Arash Amel, Damien
Lewis
Casts :
Henry Cavill, Alan Ritchson, Henry Golding, Rory Kinnear, Alex Pettyfer, Eiza
Gonzales, Bab Olusanmokun, Cary Elwes, Hero Fiennes Tiffin, Freddie Fox
STLS :
17 Tahun
PH :
Black Bear Picture, Jerry Bruckheimer Films, Toff Guy Films, Red Sea Film Fund, C2 Motion Picture Group, Media
Capital, Technologies. Plus Studio
Distribusi :
Lionsgate
Durasi :
120 Menit
Jadwal Tayang :
10 Mei 2024
Post a Comment