Menyusuri Jejak 50 Tahun God Bless Lewat Pameran Dan Event Musik
God Bless Ki-ka : Fajar Satritama, Abadi Soesman, Achmad Albar,Donny Fattah. Ian Antono |
Jakarta, DJC – God Bless, diakui adalah legenda hidup musik rock Indonesia. Perjalanan band rock yang dikenal dengan lagu hitsnya seperti “Rumah Kita”, “Kehidupan”, “Semut Hitam” dan masih banyak lagi ini memang cukup luar biasa. Bahkan God Bless mampu bertahan hingga saat ini, dimana usianya sudah mencapai setengah abad atau 50 tahun (resmi didirikan sejak 5 Mei 1973). Walaupun mengalami gonta-ganti personil, God Bless masih tetap berkarya dan aktif di panguung musik tanah air. Dalam rangka memperingati 50 tahun perjalanan bermusik, band yang saat ini berawak Achmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), Donny Fattah (bass), Abadi Soesman (kibor), dan Fajar Satritama (dram) ini menggelar event bertajuk “Pameran Retrospektif God Bless 50 Tahun”. Dimana gelaran yang berlokasi di Galeri Nasional, Jakarta Pusat ini, bekerjasama / diprakarsai oleh Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (Indonesian Heritage Agency).
Pameran
ini dibuka secara resmi pada hari Jumat,
16 Februari 2024 oleh Ahmad Mahendra, Plt. Kepala Badan Layanan Umum Museum dan
Cagar Budaya yang turut dihadiri oleh segenap personil band God Bless, kolega
musisi, keluarga, dan rekan-rekan media. Pameran ini merupakan manifestasi dari
upaya Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset
dan Teknologi melalui BLU Museum dan Cagar Budaya dalam rangka mempersembahkan
penghargaan atas kontribusi God Bless dalam kancah musik Indonesia, sekaligus
menjalankan amanat Undang-undang No. 5 Tahun 2017, tentang Pemajuan Kebudayaan.
Dalam pameran ini, kita seperti
digiring untuk mengikuti jejak perjalanan God Bless dari awal hingga saat ini.
Dimana di area pameran ditampilkan berbagai artefak berharga dari perjanan karir
band ini. Mulai dari foto-foto, kostum atau baju yang dikenakan di era awal-awal
band ini berdiri, koleksi perangkat musik dan rekording era analog, hingga karya
musik yang sudah mereka lahrkan hingga saat ini. Termasuk desain, dan seni rupa dalam kurun
setengah abad dan juga beberapa klipimg berita seputar band legend
ini.
Menurut Ahmad Mahendra, kepada
awak media dan undangan saat menggelar jumpa pers di halaman Galeri Nasional,
Jakarta (16/02/24), mengungkapkan harapannya agar pameran ini bisa memberikan kesempatan bagi para
penggemar dan pecinta musik untuk dapat mencermati proses evolusi setengah abad
God Bless. Dimulai dari karya klasik mereka hingga pencapaian terbaru, pameran
ini akan memberikan pengalaman yang langka mengenai warisan musik band rock
tertua ini.
“God Bless adalah
simbol keberanian dan keteguhan dalam dunia musik. Mereka telah menginspirasi
jutaan penggemar dengan musik mereka yang kuat dan penuh semangat," Ungkapnya
lebih lanjut.
Selain formasi terbaru diatas, dalam
perjalan 50 tahun God Bless ini juga pernah mengalami gonta-ganti personil, dan
pernah di awaki oleh beberapa nama. 23
nama musisi besar pernah menjadi bagian dari God Bless, antara lain: alm.
Yockie Suryo Prayogo; alm. Deddy Dores; alm. Dodo Zakaria; alm. Fuad Hassan;
alm. Teddy Sujaya; Eet Sjahranie; Gilang Ramadhan; serta banyak lagi musisi
Indonesia lain yang turut berjasa mewarnai sejarah God Bless. Walaupun
sering mengalami pergantian personi, akan tetapi tidak menghentikan mereka
untuk terus hadir dan berkarya di pentas musik Indonesia.
“Selama kami masih mampu, kami
akan tetap berkarya. Bahkan kami sedang mempersiapkan album baru dengan materi
yang benar-benar baru untuk album kami selanjutnya.” Ungkap Achmad Albar, saat
ditanyakan mengenai langkah God Bless selanjutnya. “Dengan adanya kegiatan
ini, menjadi sebuah
kebanggaan tersendiri bagi
kami, karena telah
diberikan kesempatan berpameran di Galeri Nasional Indonesia. Ini merupakan
bentuk penghargaan negara kepada kami, karena kami bisa memamerkan artefak
penting sepanjang karier God Bless,
sekaligus wujud pengakuan negara atas pencapaian kreatif kami”
Ungkap pendiri God Bless ini menambahkan,
Sedangkan menurut Ezekiel Rangga, Exhibition
Director, mengungkapkan,
"Pameran ini adalah kesempatan langka untuk merayakan warisan musik rock
di Indonesia. Kami akan menampilkan perjalanan cerita 50 tahun God Bless dengan
cara dan gaya yang berbeda dari pameran-pameran yang pernah ada
sebelumnya."
“Pameran
Retrospektif God Bless 50 Tahun” menggabungkan unsur karya visual dengan
teknologi sehingga akan memberikan pengalaman yang menarik bagi pengunjung.
“Pameran Retrospektif God Bless 50 Tahun” turut membuka kesempatan untuk
memahami secara mendalam kondisi industri musik Indonesia di setiap pergantian
zaman. Publik dapat menjelajahi karya serta benda ikonik God Bless guna
mendapatkan wawasan mendalam tentang evolusi dunia rekaman dan dunia panggung
selama rentang waktu lima dekade.
“Pameran Retrospektif God Bless 50 Tahun” dapat dikunjungi oleh publik mulai
17 Februari-1 Maret 2024, pukul 09.30-20.00 WIB. Tidak hanya
itu, untuk menunjang pameran ini, juga diadakan festival musik yang berlangsung mulai 24 Februari
hingga 1 Maret 2024. Festival ini siap menampilkan berbagai band dan musisi
ternama yang akan mempersembahkan tribute khusus serta penampilan
penutup oleh God Bless. Jadwal festival musik “Pameran Retrospektif God
Bless 50 Tahun” adalah sebagai berikut: Sabtu, 24 Februari
2024: Idgitaf,
Minggu, 25 Februari 2024: /rif | L’trees, Senin, 26
Februari 2024: Saint Loco | Rumahsakit, Selasa, 27
Februari 2024: For Revenge | Sir Dandy, Rabu, 28Februari
2024: Ras Muhammad | Saint Dismass, Kamis, 29 Februari
2024: The Sigit | Tanah Air Project | Sisiliar, Dan pada hari Jumat,
1 Maret 2024 akan tampil God Bless.
Untuk
menyaksikan festival
musik tersebut diatas, bisa melakukan registrasi melalui
gni.kemdikbud.go.id/kunjungi-kami dan memilih menu “Kunjungi Festival”,
dengan tiket masuk sebesar Rp 60.000 untuk tanggal 24-29 Februari 2024 dan Rp
100.000 untuk tanggal 1 Maret 2024. Khusus pada hari Festival, sesi pameran
yang dapat diakses pengunjung adalah sesi 1 sampai dengan sesi 3. (sTr)
Post a Comment