Tiara Andini Angkat Budaya Jawa di “Ngeluwihi” dengan Rasa Internasional
Tiara Andini (istimewa) |
Jakarta, DJC – Mengawali tahun 2024, penyanyi jebolan ajang pencarian bakat “Indonesian IdoI” musim kesepuluh (2019) ini kembali merilis single terbaru bertajuk “Ngeluwihi”. Hal yang menarik di single ini, karena Tiara Andini mengangkat budaya Jawa, seperti judulnya yang menggunakan bahasa Jawa, dalam arti dalam bahasa Indonesia berarti ‘melebihi’. Di lagu ini, Tiara Andini kembali menggandeng produser musik asal Korea Selatan, Hyuk Shin, yang sebelumnya pernah bekerja sama dengannya di lagu “Flip It Up”. Hasilnya, lagu “Ngeluwihi” juga memberikan sentuhan KPop vibes dalam aransemen musiknya. Dan uniknya, walaupun judulnya menggunakan bahasa Jawa, yang merupakan bahasa dari asal usulnya (Jember, Jawa Timur), justru lirik ini menggunakan bahasa Inggris. namun di awal lagu ia memberikan penggalan lirik berbahasa Jawa yang menambah keunikan dari lagu itu sendiri.
“Aku
ingin membawa budaya di mana aku lahir, yaitu budaya Jawa, dan ternyata setelah
dicoba hasilnya sangat memuaskan, tidak hanya lagunya, tetapi semua hasil
produksinya juga melebihi ekspektasi aku sebelumnya,” ungkap Tiara.
Lagu yang masih dibawah bendera
Universal Music Indonesia ini, sepertinya menampilkan budaya Jawa dengan rasa
internasional (Inggris, Korea). Lagu
“Ngeluwihi” itu sendiri menceritakan tentang bagaimana seseorang yang
diremehkan oleh orang lain pada akhirnya mampu bangkit untuk membuktikan bahwa
orang tersebut salah,
karena ia mampu menjadi versi yang lebih baik dari dirinya sendiri. Dengan
menampilkan aransemen
bernuansa musik KPop
yang agresif dan sangat danceable. Unsur hip-hop, rap, R&B, pop,
semua menjadi satu dalam racikan terbaik dari sang produser ditambah dengan
kemampuan Tiara Andini yang menyajikannya dengan kualitas vokal yang mumpuni.
Di lagu terbarunya ini, Tiara Andini juga mempertegas nuansa Jawa dalam cover
artwork “Ngeluwihi” di mana ia memakai pakaian tradisional Jawa hasil
kolaborasi antara Jember Fashion Carnaval (dengan Bubah Alfian sebagai director-nya),
Lisa Ju, Atara Batik, dan Torenda Indonesia. Tidak hanya
itu, pakaian
tradisional Jawa juga menjadi
salah satu highlight di musik video lagu ini. Ditambah lagi
dengan menampilkan “Gunungan” atau “Kayon” yang ada
diperwayangan sebagai background musik videonya. “Gunungan” atau “Kayon” pada wayang itu
berbentuk kerucut dan lancip ke atas yang melambangkan kehidupan manusia. Music video lagu ini Dikerjakan oleh EUIS Studio Production, dengan Timo
sebagai sutradara dan Ade Yason sebagai produsernya. (sTr)
Post a Comment