Lepas Debut EP, Engage In Vengeance Teriakkan Motivasi Hidup
Engage In Vengeance (istimewa) |
Jakarta, DJC – Banyak band bergenre metal yang bermunculan di panggung musik tanah air beberapa waktu terakhir. Salah satunya adalah Engage In Vengeance (EIV), yang juga mulai menjajal panggung musik Indonesia. Band baru ini berawak Matheo In Rio (vokal), Evan Ramadhani (gitar), Gilang Ardhan (drum) dan Liya Ameliya (bass). Berbasis di Jakarta, EIV ini terebentuk pada tahun 2019 lalu. Dengan mengusung genre Metalcore, band ini memulai eksistensi mereka dengan merilis EP / mini album bertajuk “Rising Beyond The Eclipse”.
Perilisan EP ini dilakukan disebuah cafe
di bilangan Jakarta Pusat, dengan menggelar press conference (13/10/23).
Mini album ini berisi 5 track yang semuanya menggunakan lirik berbahasa
inggris. Yang terdiri dari “Guilty”, “Unsainted”,
“Uncertainty”, “The Fight” dan “Redemption”. Para personil EIV pada awak media menggungkapkan bahwa Mini Album ini dikerjakan
secara matang hingga resmi diluncurkan, tentu saja dengan berbagai persiapan
sebelumnya. Bahkan untuk penggarapan EP ini, mereka melibatkan beberapa nama.
Di antaranya, Ijal Bulb untuk tahapan mixing dan mastering, serta melakukan
konsultasi produksi dengan beberapa musisi senior seperti Ade Himernio dari band Noxa,
Iwan Hoediarto dari Saint
Loco, dan masih banyak lagi lainnya. Yang istimewa, semua lagu di EP ini disertai
pula dengan pembuatan / perilisan music video. Pembuatan music video
ini dipercayakan kepada Okky
Prasetyo (sutradara) dan tim Production House
Kataoila,
Menurut
sang vokalis, album ini menceritakan banyak hal. Salah satunya tentang
memotivasi diri. Lebih lanjut Mattheo menjelaskan, “Album
mini ini sebenarnya lebih berbicara tentang motivasi hidup. Kami mengajak
pendengar untuk menghadapi masa lalu, membongkar semua gejolak batin yang
dirasakan dan terlahir kembali sebagai pemenang. Konsep musiknya lepas dari apa yang pernah kita
lakukan di band kita terdahulu. EIV seperti sebuah alter ego kita dalam
berkarya.”
Mereka mengakui bahwa band ini terbentuk
secara tidak sengaja. Dimana masing-masing personil sebelumnya juga memiliki
aktifitas dari proyek band mereka lainnya. “Walaupun terbentuk secara tidak
sengaja, tapi kami mencoba berproses, dan bergerak maju dengan band bentukan
kami ini. EIV bisa menjadi rumah baru kita untuk berekspresi dan berkarya.” Ungkap
Evan menjelaskan lebih lanjut.
Sedangkan menurut Gilang,
terbentuknya band ini dapat menciptakan semangat baru dalam berkarya. “Ini
bukan hanya sekedar project sambil lalu. Walaupun berasal dari latar
belakang band yang berbeda, disini kami menemukan kecocokan dalam sebuah
karya.” Ungkapnya menambahkan.
Liya Ameliya pencabik bass, menjadi satu-satunya wanita di band ini, akan tetapi Liya Ameliya sendiri tidak merasa cangung. Apalagi merasa bisa mengimbangi dan cocok
dengan personil lainnya. Lebih lanjut Liya Ameliya menjelaskan, “Terlepas dari diri
aku sebagai seorang
perempuan, musik sudah menjadi bagian dari hidup aku.
Dan kebetulan, aku juga suka musik keras. Jadi ketika diajak untuk gabung di Engage In Vengeance mengisi posisi
bass, tentu dengan senang hati aku terima. Apalagi terbentuknya band ini di rencanakan
dengan cukup matang, didukung berbagai persiapan. Dan
mewakili semua, harapan kami dengan album ini tentunya bisa diterima dan
memberikan sesuatu yang segar di industri musik. Khususnya di genre metalcore Indonesia dan dunia,”
EP ini menjadi bukti keseriusan mereka di
panggung musik khususnya skena metalcore tanah air. Pada acara peluncuran EP ini,
selain menggadakan jumpa pers, EIV juga menggelar show case, dengan
membawakan semua lagu di EP terbarunya tersebut. Tidak hanya tampil sendiri, EIV
juga mengajak pengusung Djent Metal asal Jakarta, Bless The Knights untuk ikut
tampil pada acara tersebut. Selain melepas EP dalam bentuk fisik, EIV juga
melepas album ini secara digital. (sTr).
Post a Comment