Gelaran UMKM Digital Summit Besutan AFPI, Untuk Tingkatan Pertumbuhan UMKM Tanah Air
Ketua Bidang Humas AFPI & CEO Amartha
Andi Taufan, Menteri Koperasi & UKM RI Teten Masduki, Sekretaris Jenderal
AFPI & CEO Dompet Kilat Sunu Widyatmoko |
Jakarta, DJC – Pada era digital seperti saat ini, para pelaku Usaha Mikro,
Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia tentunya akan
memiliki peluang yang cukup besar untuk semakin tumbuh berkembang. Maka dari
itu Asosiasi
Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) akan menggelar UMKM Digital Summit
2023 yang akan akan diselenggarakan di Convention Hall
SMESCO Jakarta, pada 21 September 2023. Gelaran ini merasa perlu diadakan, karena bertujuan untuk
menghubungkan, memajukan, dan mendukung perkembangan UMKM di tanah air, melalui pemanfaatan teknologi digital dan
layanan fintech. Dimana di gelaran ini
juga bisa mempertemukan
para pelaku UMKM dengan penyedia platform fintech P2P lending
untuk berinteraksi, berkolaborasi, dan berbagi pengetahuan dalam rangka
mendorong pertumbuhan sektor UMKM di era digital. Apalagi dengan
menghadirkan para menteri Kabinet Indonesia Maju dan tokoh-tokoh inspiratif
berpengalaman di dunia usaha.
UMKM Digital Summit 2023 berkolaborasi
dengan Kementerian Koperasi dan UKM, kegiatan ini diharapkan dapat menjawab
masalah akses pembiayaan yang dialami pelaku UMKM dan membantu peningkatan
inklusi keuangan nasional melalui proses digitalisasi yang dimiliki fintech.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyampaikan pihaknya mendukung penuh
pelaksanaan UMKM Digital Summit yang diselenggarakan oleh AFPI mengingat rasio
kredit perbankan untuk UMKM baru mencapai 21%.
“Presiden begitu concern terhadap
UMKM dan mendorong seluruh Kementerian untuk mempermudah akses pembiayaan bagi
UMKM. Kalau mau UMKM naik kelas kuncinya adalah akses terhadap pembiayaan. Fintech
sebagai bentuk transformasi di bidang keuangan dalam memberikan solusi akses
pembiayaan yang dapat dimanfaatkan banyak pelaku UMKM. Kami juga akan terus
memberikan edukasi kepada UMKM supaya go digital terutama dalam hal keuangan,”
ungkap Menteri Teten saat acara
jumpa pers
UMKM Digital Summit 2023 yang diadakan di Gedung
KemenKopUKM, di Jakarta, (14/9/2023).
Selain Menteri Koperasi
dan UKM Teten Masduki, pada acara jumpa pers tersebut
juga dihadiri oleh Sekretaris
Jenderal AFPI sekaligus CEO Dompet Kilat, Sunu Widyatmoko dan juga Ketua
Bidang Humas AFPI sekaligus CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra. Pada awak media yang hadir menjelaskan tentang perlunya gelaran UMKM
Digital Summit dari AFPI ini untuk bisa meningkatkann pertumbuhan usaha pelaku UMKM
Tanah Air, dalam format talk show.
Lebih lanjut Sunu Widyatmoko mengungkap, “Untuk
memaksimalkan kontribusi UMKM bagi perekonomian nasional, maka upaya
peningkatan inklusi keuangan menjadi sangat penting dilakukan agar para pelaku
UMKM dapat mengoptimalkan pertumbuhannya melalui akses pendanaan yang inklusif
dari fintech, khususnya fintech peer-to-peer (P2P) lending.
UMKM sangat sentral dalam perekonomian Indonesia yakni berkontribusi kepada PDB
Indonesia sebesar 60,5% dan menyerap 97% tenaga kerja nasional. Meski demikian,
menurut survei Bank Indonesia, terdapat 61,8% UMKM terkendala mendapatkan akses
kredit dari lembaga keuangan formal, dan menurut riset AFPI, pembiayaan juga
masih belum merata yakni terpusat di Jawa dan Bali. Digitalisasi menjadi kunci
untuk menjawab tantangan pendanaan yang selama ini menghambat UMKM untuk
berkontribusi lebih terhadap perekonomian. Kehadiran fintech P2P lending
dalam ekosistem digital bertujuan untuk menyediakan solusi pendanaan yang lebih
optimal bagi para UMKM, mengingat keunggulan dari fintech yakni mudah
diakses, persyaratan sederhana dan memerlukan waktu pencairan dana yang relatif
singkat, AFPI bekerja sama dengan EY Parthenon untuk melakukan riset terkait
studi pasar dan advokasi kebijakan UMKM. Dari hasil riset tersebut AFPI dan EY
Parthenon menyimpulkan bahwa perlu adanya elemen literasi digital dan literasi
keuangan, untuk memperkuat segmentasi UMKM yang sudah ada selama ini.
Harapannya anggota AFPI dapat menambah visibilitas terhadap potensi UMKM ke
depan, sehingga menjadi sumbangsih nyata kami terhadap pertumbuhan ekonomi
nasional”
Sedangkan
menurut Andi Taufan, riset
AFPI bersama EY Parthenon mengklasifikasikan UMKM di Indonesia menjadi empat
segmentasi yang lebih rinci untuk mendukung pengambilan kebijakan pemberian
pembiayaan yang lebih tepat sasaran bagi pemangku kepentingan termasuk
penyelenggara fintech P2P lending. Dalam riset AFPI dan EY,
ditambahkan elemen literasi digital dan literasi keuangan, sehingga akan
memperkuat segmentasi UMKM yang sudah ada selama ini. 4 segementasi tersebut yaitu (1). Kelompok Bisnis Prospektif: Bisnis
skala ultra mikro dan mikro dengan literasi digital dan keuangan tinggi,
memiliki potensi kemampuan perencanaan bisnis. (2). Kelompok Kebutuhan Dasar:
Bisnis skala ultra mikro dan mikro dengan literasi digital dan keuangan rendah,
menghasilkan potensi risiko pembiayaan yang lebih tinggi. (3). Kelompok Bisnis
Konvensional Bertahan: Bisnis skala kecil hingga menengah dengan literasi
digital dan keuangan rendah, hanya berfokus pada mempertahankan kondisi status-quo
mereka. (4). Kelompok Bisnis Unggul: Bisnis skala kecil hingga menengah dengan
Asosiasi Fintech Pendanaan
“Penyelenggaraan UMKM Digital Summit 2023
menjadi bukti konkret AFPI dalam meningkatkan awareness semua stakeholders
bahwa digitalisasi dan pemanfaatan teknologi meningkatkan akses pembiayaan
UMKM sebagai tindak lanjut temuan riset AFPI-EY. Dengan upaya peningkatan
literasi yang terus dilakukan semua pihak, dan semakin banyak UMKM yang
mengadopsi fintech sebagai solusi keuangan digital, maka pertumbuhan
inklusi keuangan bisa terwujud dan mendukung pemulihan ekonomi nasional,” Ungkapnya lebih lanjut.
Kegiatan AFPI UMKM Digital
Summit 2023 tentunya akan hadir dengan konsep yang menarik dan effisien.
Misalnya terdapat
Booth
Fintech
Pendanaan UMKM Digital, yaitu area booth yang ditujukan untuk dapat
meningkatkan literasi fintech bagi anggota AFPI dan mitra binaan anggota
AFPI mengenai upaya fintech pendanaan sebagai layanan teknologi keuangan
yang paling potensial untuk dapat memajukan UMKM. Selain itu, AFPI juga
menyediakan Get Fund Area di mana pengunjung akan mendapatkan kemudahan
untuk mengakses dan melakukan pengajuan pendanaan secara langsung. Dan yang menarik adalah hadirnya tokoh-tokoh inspiratif dari para regulator
seperti Menteri dan para pelaku usaha berpengalaman di dunia usaha seperti CEO
perusahaan kenamaan Indonesia untuk dapat berbagi edukasi kepada masyarakat
mengenai literasi digital, literasi keuangan, kontribusi FinTech pendanaan
untuk UMKM, serta tata cara penggunaan fintech pendanaan untuk UMKM.
Terakhir, pihak AFPI juga mengadakan Get Fund Competition, yaitu
kompetisi bagi UMKM pilihan Kementerian Koperasi dan UKM untuk berkesempatan
mendapatkan pendanaan dari AFPI. (sTr)
Post a Comment