Bicara Tentang Melepaskan, Di Debut Album Idgitaf “Mengudara”
Jakarta, DJC – Langsung menarik perhatian publik musik tanah air, semenjak debut singlenya
dirilis, “Hal
Indah Butuh Waktu Untuk Datang” pada Desember 2020 lalu. Igditaf hadir dengan karakter suara yang khas, tapi yang menarik
lirik-lirik lagunya menghadirkan filosofi yang sederhana, dengan memotret
peristiwa-peristiwa yang ada disekitarnya. Sebuah kisah tertulis dalam lagu yang
dirasakan / relate oleh banyak orang.
Pemilik
nama lengkap Brigitta Sriulina Beru Meliala ini cukup rajin menyampaikan keresahan hatinya dengan cukup produktif
merilis karya. Yang menurutnya merupakan perjalanan dan proses menuju dewasa. Dari
semua lagu yang pernah dirilisnya, penyanyi yang biasa dipanggil Gita ini
akhirnya merilis full album nertajuk “Megudara”. Penyanyi
kelahiran 15 Mei 2001 ini, menjadikan album ini sebagai
pembuktian produktifitasnya dalam bermusik. Sebuah langkah musikal yang besar bagi perjalanan musisi muda ini. Album
ini berisi
9 track, termasuk single-single sukses yang
sudah dirilis
lebih dulu,
antara lain “Satu-Satu”, “Dermaga”, atau “Kehilangan”.
“Aku tidak
pernah merencanakan tema apa yang akan ditulis dalam sebuah lagu. Aku bahkan juga
tak pernah mendefinisikan atau mengelompokan materi untuk materi liriknya. Semua
keluar secara spontan dari keresahan yang aku alami. Dan setelah semua lagu di jadikan
dalam satu album, aku menarik kesimpulan bahwa album ini merupakan tentang
belajar melepaskan sebagai benang merahnya.” Ungkap Gita saat me-launching
debut albumnya tersebut, di sebuah cafe dibilangan Jakarta Selatan (26/07/23).
Proses pengerjaan album ini, secara
keseluruhan sudah dimulai sejak perilisan single “SatuSatu” di
bulan Juni 2022 lalu. Melibatkan 3 produser
yang semuanya juga terlibat di single yang pernah dirilis sebelumnya.
Mereka
antara lain Ibnu Dian (Matter Halo), Wisnu Ikhsantama W., serta band pengiring
yang kerap menemani Gita manggung, The Brads berawak,
Michael Rodovan, Austin Ong, Ricco, Samuel, dan Matthew. Tentu saja 3 produser memberikan warna yang lebih beragam di album ini.
Warna yang menurut sang penyanyi bisa menterjemahkan isi kepalanya dengan cara
masing-masing produser.
Merelakan
untuk melepaskan, justru tema yang terakhir disadari oleh sang penyanyi. Hal
yang ternyata banyak ditulis di album ini. Terutama di lagu “Mengudara”.
Lebih lanjut Gita mengungkapkan, “Meski kita tidak bisa bersama dengan sesorang
yang kita sayangi, kita bisa tetap mendoakan, walau tidak harus juga diketahui.
Karena bentuk
cinta paling besarnya itu adalah saat kita mendoakan mereka karena di saat kita
mendoakan orang, itu bisa jadi kita enggak berada di ruang dan waktu yang sama
dengan mereka. Tapi karena kita cinta, kita mendoakan mereka. Itu bentuk cinta
sungguh selfless menurut aku, Itu diwakili di lagu
Mengudara.”
Album “Mengudara”
menambah catatan bermusik Gita yang sudah memasuki tahun ke-3, semenjak debut singlenya dirilis
di Desember 2020 lalu. Album ini juga
menandai kerja sama yang langgeng dengan KithLabo (Believe Artist Services)
dalam mempromosikan karya musiknya, terutama di layanan digital streaming
platform. (sTr)
Post a Comment