Shazam! Fury of the Gods Jika Aksi Superhero Yang Tak Sempurna
Jakarta,
DJC – Bagaimanakah sosok profil
superhero dikacamata umum? Memiliki tenaga super, berpenampilan keren, dan
memiliki sifat yang sempurna? Tapi bagaimanakah jadinya jika seorang superhero
jauh dari sosok diatas? Inilah kekuatan cerita yang di bangun oleh sang
sutradara David F. Sandberg, yang
ceritanya ditulis oleh Henry Gayden dan Chris
Morgan, di film “Shazam!
Fury of the Gods”.
Satu lagi film dari karakter
DC Comics yang akan meramaikan jagad sumperhero movies. “Shazam! Fury of the Gods” adalah
kelanjutan dari kisah “Shazam!” yang tayang pada april 2019 lalu. Berkisah
tentang Billy Batson, orang biasa saja yang justru jauh dari kesan sempurna,
tiba-tiba memiliki kekuatan super Shazam. Kecanggungan di beberapa aksi,
membuat film ini menjadi hiburan menarik, selain menampilkan animasi ciamik
yang sukses mempertontonkan pertarungan kekuatan super.
Berkisah, dengan
kekuatan yang dimiliki, Billy
Batson alias Shazam (Zachary Levi, Asher Angel) merekrut dan memberi
kekuatan super ke beberapa anak ABG. Menariknya, mereka yang direkrut adalah
tipikal seperti profil dirinya. Jauh dari sempurna dan memiliki banyak kekurangan.
Billy Batson sebenarnya remaja berusia 17 tahun yang sedang mencari jatidiri.
Aksinya yang tanpa banyak pertimbangan sebagai Shazam terdahulu, justru
meningalkan kisah yang akan membahayakan dunia di masa mendatang.
Pada suatu hari, datang
3 putri keturunan Dewa Atlas, Hespera (Helen Mirren), Kalypso (Lucy Liu) dan Anthea (Rachel Zegler) sedang
mencari buah kehidupan yang ada di tangan Shazam. Athena mendekati Frederick "Freddy"
Freeman (Jack Dylan Grazer, Adam Brody) salah satu rekrutan dari Billy Batson. Ketiganya kemudian berhasil menyandra Freddy,
untuk ditukar dengan buah kehidupan. Merasa ditantang, Billy Batson mengerahkan superhero hasil bentukannya yang
lain untuk menyerang 3 putri dewa tersebut sekaligus menyelamatkan Freddy.
Ternyata kekuatan Hespera, Kalypso, dan Anthea ini sulit ditandingi. Bahkan
aksi 3 putri Dewa Atlas ini mengancam keselamatan dunia. Tapi ada angin segar
di kubu team Shazam, karena ternyata Athena bersimpati dengan Freddy. Terjadi
dilema pada 3 putri Dewa ini, yang dimanfaatkan oleh team Shazam. Berhasilkah
mereka menyingkirkan kekuatan yang akan menguasai bumi ini?
Inti cerita sebenarnya
sangat simple, tapi rupanya sang sutradara berhasil menampilkan cerita
sederhana menjadi komedi situasi yang segar. Apalagi beberapa kali Billy Batson alias Shazam menyinggung superhero bentukan produksi film saingan. Profil pahlawan
super dari sekumpulan ABG yang jauh dari kesan sempurna, menimbulkan nuansa akward.
Justru juga sukses menghadirkan nuansa kelucuan. Tidak hanya seru dengan adegan
pertarungan super, tapi kecanggungan team Shazam, apalagi tingkah ‘norak’ dari Billy Batson, menjadi kisah yang sukses mengocok perut. Tema
cerita yang sederhana tertutup dengan jalinan komedi situasi di sepanjang film
diputar. Di film ini, kapanlagi melihat akting Lucy Liu menjadi sosok yang
atagonis menyebalkan. (sTr)
Shazam!
Fury of the Gods
Sutradara : David F. Sandberg
Penulis : Henry Gayden, Chris
Morgan
Produser : Peter Safran
Pemeran : Zachary Levi, Asher Angel, Jack Dylan Grazer, Rachel Zegler, Adam Brody, Ross Butler, Meagan Good, Lucy Liu, Djimon Hounsou, Helen Mirren
Cinematography: Gyula Pados
PH : New Line Cinema, DC Studios, The Safran Company, Seven Bucks Productions
Distribusi : Warner Bros. Pictures
Durasi : 130 Menit
Post a Comment