Mengikuti Gerakan Grindcore Tanah Air, Lewat Film Dokumenter Proletar
Proletar (Djakarta.Connection) |
Jakarta, DJC - Tidak banyak band tanah air yang sudah merilis film dokumenter. Tapi apabila ada band Underground yang berhasil merilis film dokumenter, adalah hal istimewa. Pengusung Grindcore asal Jakarta, Proletar, berhasil membuktikannya. Band berawak Ipuletar (Guitar), Levoy (Drum/Scream Vocal) dan Nino Aspiranta (Growl Vocal) pada tahun 2020 kemarin resmi merilis film dokumenter “Grind For Better Life” yang di sutradari oleh Diansyah Rizky. Film berdurasi 129 menit ini mendokumentasikan pergerakan band ini, sejak berdirinya pada tahun 1999 hingga saat ini. Menampilkan testimoni dan interview dari pelaku atau mereka yang terlibat dengan perjalanan band ini, termasuk nara sumber dari personil lama Proletar. Di film dokumenter ini, tentunya juga menampilkan dokumentasi beberpa event panggung dari pengusung extreme music ini.
Proletar sudah melakukan screening film ini di beberapa kota di
Indonesia, sejak resmi di rilisnya. Terdapat 48 titik yang sudah di kunjungi
yang melibatkan komunitas Underground di kota
masing-masing. Pada 13 April 2022 kemarin, di adakan nonton bareng plus diskusi
film dokumenter
“Grind For Better Life”, yang bertempat di Creative Hall, M Block, Jakarta Selatan (titik ke 48).
Sekalian mengadakan buka bersama komunitas Metalheads. Film
dokumenter yang sukses mendokumentasikan gerakan Grindcore di tanah
Air.
Proketar (Djakarta Connection) |
Band ini terbentuk di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, pada April 1999. Nama Proletar artinya Rakyat Jelata. Band ini memainkan konsep musik mince / grindcore yang terinspirasi band mancanegara, seperti: Terrorizer, Agathocles, Napalm Death, juga Carcass, Morbid Angel, dan sebagainya. Band ini mengalami gonta-ganti personil, dan sempat akan di bubarkan saat menyisakan perosnil aslinya, Ipuletar sendiri di band ini. Akhirnya band ini aktif kembali dengan personil bertiga.
Dengan formasi terakhir,
band ini cukup produktif. Pada tahun kemarin (2021) saja mereka sudah merilis 3
buah album. Diantaranya “The Beast Journey
Of PROLETAR: 1999 – 2020”
berisikan 30 lagu-lagu terbaik dari materi awal, antara tahun
1999 hingga 2020 yang sebelumnya telah dirilis dalam format CD, kaset, vinyl dan digital. Format kaset “The Beast Journey Of PROLETAR: 1999 – 2020” dirilis oleh Rabonsick Records pada 5 Juli 2021
lalu dengan edisi terbatas. Format CD dirilis pada Oktober 2021 oleh kolaborasi
beberapa label, diantaranya: Shitresist Records (Singapura), Tarung Records (Indonesia), dan Overflod
Records (Malaysia).
Kedua, album“Resist, Raw &
Grind”
berisi kompilasi 13 lagu pilihan dari
beberapa split album terakhir Proletar, tribute
album, lagu baru, dan beberapa unreleased live tracks. Album ini dirilis
dalam format CD dan kaset oleh Geraksilang Production
(Malaysia), pada pertengahan September 2021. Dan ketiga, album “Depressive Disorder”. Merupakan full length studio album, dengan 22 lagu
terbaru. Jumlah lagu sebanyak 22, disesuaikan dengan
usia band. Album ini dirilis bundling CD + DVD film dokumenter “Grind
For Better Life” melalui Samstrong Records. Bundling ini dirilis terbatas (500
pcs.). Album ini juga akan
dirilis dalam format limited edition Boxset (100 pcs.) dengan format kaset, dan Merchandise. Album ini juga akan di rilis dalam format vinyl oleh
label asal Jerman, Animate Record, pada bulan Juli 2022 ini. Single lagu “Martelaar” telah dirilis
pada awal September 2021 dan dapat didengarkan di semua digital platform
dan Youtube Proletar. (sTr)
Post a Comment