Sepenggal Hidup Sylvia Saartje dalam Film Dokumenter
Jakarta, JDC - Sangat sedikit profil pelaku musik di Indonesia di angkat dalam sebuah film dokumenter. Apalagi dari budaya musik rock yang di sebut-sebut penuh dengan kontroversi. Saat di rilis film tentang sepak terjang perjalanan penyanyi rock legendaris Sylvia Saartje, menjadi sebuah angin segar. Apalagi bagi pecinta musik di tanah air, yang akhirnya bisa menyaksikan sepenggal hidup dan sejarah penyanyi yang di sebu-sebut sebagai first lady rocker di Indonesia. Sebuah sejarah penting di perjalanan musik tanah air, yang hampir terlupakan.
Adalah Subiyanto, mahasiswa S2 film di
Institut Kesenian Jakarta (IKJ), yang mencoba mengajukan proposal di Program
Fasilitas Kebudayaan, yang akan memberikan dana untuk membuat film dokumenter
tentang budaya daerah. Alih-alih akan membuat film tentang kesenian tradisi, Subiyanto, justru tertarik untuk mengangkat sepak
terjang penyanyi legendaris, asal kotanya, Malang. Menurutnya, ide film dokumenter
tentang Sylvia Saartje ini, karena banyak yang memberikan referensi untuk
mengangkat kisah legenda hidup penyanyi yang biasa di panggil Jippi ini.
“Saya berdikusi dengan banyak orang,
yang sebagian besar mendukung. Awalnya saya ragu, apakah ide saya bisa di
terima. Karena kabarnya ada sebanyak 9604 proposal yang masuk di Ditjen
Kebudayaan dan hanya ada 132 proposal yang nantinya akan lolos seleksi
pendanaan, Saat proposal saya di setujui, kami langsung bergerak cepat,
effisien dan maksimal. Untuk berpacu dengan waktu dan dana yang memang terbatas
untuk produksi film ini. Seleksi tahap akhir dan lolos pendanaan tepat saat
ulang tahun Jippi ke 65 tahun pada 15 September 2021. Film ini penuh perjuangan
hampir satu tahun lamanya, apalagi di lakukan di masa pandemi” Ungkap sutradara film ini,
pada sebuah diskusi di kawasan M-Bloc, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Film dokumenter bertitel “Sylvia Saartje. Lady Rocker Pertama di Indonesia” ini memang mengulas sepak terjang perjalan karier penyanyi Jawa-ambon kelahiran Belanda ini. Dari awal karier, hingga kesuksesannya di panggung musik rock, era tahun 70 hinga 80-an. Di tampilkan beberapa kliping berita yang memang di simpan rapi oleh Jippi, dari kliping berita ini terlihat berbagai julukan media yang melekat pada setiap aksi fenomenalnya di atas panggung. Dari ‘First Lady Rocker’ hingga ‘Kuda Binal’ di atas panggung. Ada beberapa potongan video aksi panggung, dan tentu saja wawancara khusus dari berbagai nara sumber, yang memang mengikuti perjalanan karier Jippi. Mulai wartawan senior alm. Bens Leo, promotor musik rock, Log Zhelebour dan beberapa nara sumber l;ainnya.
Film ini juga menampilkan sisi
emosional dengan wawancara langsung dengan Jippi, dimana si ‘Kuda Binal’
mengungkapkan titik terendahnya dalam berkarir ketika meninggalnya sang calon
suami, dan di susul meninggalnya sang Ibunda, yang selama ini sangat menujang
karier-nya. Film dokumenter ini diawali
dengan aksi panggung Jippi membawakan lagu ‘Busyet’ dan ‘Kepada Siapa
Ku Mengadu’ yang belum pernah di rilis, dan di akhiri dengan lagu ‘Jakarta
Blue Jeansku’ yang menjadi salah satu lagu hits terbaiknya. Syuting di
lakukan di gedung kesenian Gajayana. Sylvia Saartje masih mampu menunjukan
auranya sebagai ‘Lady Rocker’. (sTr)
Post a Comment