John Frusciante, Drama Kembalinya Si Anak Hilang
“Kehadiran John Frusciante di anggap penting di Red Hot Chili Pappers. Akan tetapi problem pribadi, hingga kecanduan dengan drugs membuatnya beberapa kali hengkang, sehingga gitaris ini membuat cerita drama tersendiri dari band yang membesarkan namanya”
Jakarta,
DJC - Kehadiran gitaris John
Frusciante, bak sebuah drama di tubuh band Red Hot Chili Peppers (RHCP). Bagaimana tidak, gitaris kelahiran Queens, New York City, pada 5 Maret 1970 ini
tercatat sering keluar masuk band fenomenal ini. Di sisi lain, permainan gitarnya, di akui memang
memberikan sebuah nyawa tersendiri di band yang sudah eksis sejak tahun 1983. Di akui atau tidak, kehadiran gitaris bernama lengkap John Anthony Frusciante, memberikan kontribusi sukses di album-album RHCP. Album-album
tersukses RHCP seperti “Blood Sugar Sex Magic” (1991) atau “Californication” (1999), adalah saat nama gitaris ini bergabung atau terlibat di pembuatan
album-album keren tersebut. Kehadiran John Frusciante di anggap penting di band ini, bahkan dianggap lebih penting jika di bandingkan
gitaris flamboyant Dave Navarro, yang
juga pernah memperkuat band ini. Akan tetapi, masalah mental dan drugs membuat gitaris ini membat cerita tersendiri di tubuh RHCP.
Darah musik memang sudah mengalir di tubuh John Frusciante. Lahir dari keluarga musisi, sang ayah seorang
pianis, dan ibunya seorang vokalis. Mulai berlajar bermain
gitar di usia 11 tahun. Permainan gitarnya yang cenderung melodius, dengan menyukai karakter sound vintage (terlihat sering
menggunakan gitar Fender Stratocaster) memang mampu memberikan
aura tersendiri. Di bandingkan mengeksplorasi skill permaian gitar, John Frusciante lebih menenkankan pada melodi, nada, dan struktur yang tepat. Tentu saja sebagai
seorang gitaris, namanya cukup di hormati di panggung musik dunia. Bahkan nama gitaris ini-pun masuk di daftar "100
Gitaris Terbaik Sepanjang Masa” versi dari majalah Rolling Stone. Akan tetapi problem pribadi, hingga kecanduan dengan drugs membuatnya
beberapa kali hengkang dari band yang membesarkan namanya. Salah satu alasan lainnya, di awal-awal sukses dengan RHCP gitaris ini merasa terganggu dengan
popularitasnya, dan sempat berselisih paham dengan sang vokalis, Anthony Kidies
John Frusciante sebelumnya adalah penggemar RHCP, dan atas bantuan DH Peligro (Dead Kennedys) yang saat itu merupakan drummer
RHCP memperkenalkannya dengan Flea dan Anthony Kidies. Kebetulan pada saat itu RHCP sedang kehilangan gitarisnya (1988), John Frusciante akhirnya langsung bergabung dengan
RHCP di usia 18 tahun. Di tahun yang sama, Chad Smith (drummer) juga bergabung, setelah DH Peligro di
pecat karena masalah drugs dan alkohol. Dengan formasi baru (legend) ini, ternyata memberi rasa baru di band ini.
Diketahui, pada awal karier, RHCP merupakan band yang tidak cepat meraih sukses. Album awal mereka terhitung jeblok di pasaran, dan baru saat “Mother's Milk” (1989) dirilis dengan formasi di atas, nama mereka mulai di lirik. Karier mereka semakin meroket, setelah pindah label (Warner
Bros) dan saat di bawah asuhan produser bertangan
dingin, Rick Rubin. Nama RHCP langsung melejit saat merilis album “Blood Sugar Sex Magic” (1991), dengan hits fenomenalnya ‘Give It Away’. RHCP-pun menjadi supergoup, hingga berhasil memenangkan Grammy Award untuk kategori "Best
Hard Rock Performance with Vocal" (1992). Album ini-pun terjual laris lebih dari 12 juta copy dan masuk di posisi 310 dari ‘500 Album Terbesar Sepanjang Masa’ versi majalah Rolling Stone. Di lagu ‘Give It Away’ inilah permainan gitar John Frusciante mulai d bicarkan
publik musik dunia.
Tapi popularitas dam perseteruan dengan sang vokalis membuat gitaris ini hengkang dari
band, dan memilih hidup berantakan selama bertahun-tahun dan terlibat dengan penggunaan heroin yang sangat parah. John Frusciante semakin terpuruk dengan
kecanduannya
dengan heroin, yang membuatnya hampir
meninggal. Akan tetapi,
di tengah keterpurukannya
dengan drugs, gitaris ini sempat merilis solo album “Niandra Lades and Usually Just a T-Shirt’ (1994) dan “Smile from the Streets You Hold ” (1997). 2 buah album, yang walaupun tidak terlalu ‘di dengar’ publik musik dunia, tapi merupakan cikal bakal keliaran sang gitaris dalam berkreatifitas.
Sementara itu, RHCP
sempat bergonta-ganti gitaris, dan membuat band ini seperti
kehilangan arah. Di sisi
lain, selain membutuhkan gitaris yang tepat di RHCP, Flea juga merasa peduli dengan kondisi sang mantan gitaris. Pencabik bass iconic ini kemudian mengunjungi dan berusaha
meyakinkan John Frusciante untuk berobat ke Pusat Rehabilitasi Narkoba Las Encinas (1998). Dan setelah sembuh dari kecanduannya dengan drugs, Flea memintanya untuk
bergabung kembali di RHCP, yang di terima sang
gitaris dengan sangat sukacita. Setahun kemidian, semangat formasi legend ini di buktikan dengan merilis album “Californication” (1999), dengan hits ‘Scar Tissue’ yang sekali lagi berhasil menunjukan aura sang gitaris sebagai personil penting di band ini. Album ini
terjual lebih dari 16 juta copy, dan masuk peringkat 399 dari “500 Album Terbesar Sepanjang
Masa” versi majalah Rolling Stone
RHCP tampak semakin produktif dengan kehadiran John Frusciante. Beberapa album lainnya-pun di rilis “By the Way” (2002) dan “Stadium
Arcadium” (2006). Album yang tidak hanya memperkuat
posisi RHCP di pentas dunia, tapi juga sang gitaris. Akan tetapi keseruan dan harmonisasi di band tidak
bertahan lama, Lagi-lagi John Frusciante memilih
hengkang lagi pada tahun 2009. Dengan alasan untuk bisa lebih fokus pada proyek solo albumnya. Kali ini juga membuat hidupnya
berubah, yang di sebut-sebut bergaya hidup bersih seperti seorang pertapa. Yang istimewa saat gitaris ini memilih bersolo
karier, justru John Frusciante berusaha lepas dari bayang-bayang
musik di RHCP. Bahkan gitaris ini menampilkan musik yang beragam dan cenderung
berani. Mengeksplorasi sisi liar musikalitasnya dari berbagai genre, mulai
dari memainkan jenis musik rock eksperimental, musik ambient, dan electronica. Pada
tahun 2004 saja, gitaris ini bahkan mengeksplorasi genre dan teknik
rekaman yang berbeda. Lebih menarik lagi, saat merilis “The Empyrean”
(2009). John Frusciante mengajak serta dua personil RHCP,
yaitu Flea dan gitaris Josh Klinghoffer. Saat ber-solo karier, gitaris ini
memang banyak bekerjasama dengan musisi lain. Misalnya dengan Rodríguez-López (The
Mars Volta), Sepanjang perjalan kariernya, John Frusciante telah merilis sebanyak 12 album solo dan tujuh EP,
termasuk beberapa album musik elektronik. Setelah 10 tahun melanglang buana, akhrnya
John Frusciante telah bergabung kembali (2019) dengan band yang membesarkan
namanya. Dan anak hilang ini-pun kembali meramaikan RHCP. Akankah gitaris ini bisa
mempertahankan harmonisasi dan kekompakan band, atau malah cabut lagi dari RHCP
di masa mendatang? (sTr)
"Red Hot Chili Peppers Lepas “Unlimited Love",
Setelah hampir
6 tahun, sejak merilis “The
Gateway” (2016) nama RHCP memang seperti kurang terdengar. Tapi
rupanya band ini masih memiliki energi penuh, apalagi saat John
Frusciante kebali bergabung dengan band ini.
Bersama si ‘anak hilang’ baru-baru ini merreka langsung mengumumkan
akan merilis
album terbaru mereka bertitel “Unlimited Love” (2022).
Album yang di
garap memakan waktu hampir 3 tahun lamanya, dari expresi musikal para
personilnya yang seakan meledak-ledak. Tentu saja hal ini di sambut secara
positif, khususnya bagi fans RHCP yang sepertinya menanti cukup lama, formasi
legend berkumpul kembali. Dan ternyata terbukti, sebagai pembuka dan pemanasan,
mereka sudah mempromosikan single perdana bertitel ‘Black
Summer’ dari album ini. Lagu yang sukses membuktikan
aura permainan sang gitaris yang mampu memberikan level berbeda di band ini.
Dilansir dari NME, pada Jumat
(4/2/2022), “Unlimited Love”
akan resmi dirilis
pada 1 April 2022 mendatang, dan
masih di bawah naungan label Warner Bros. Dimana album yang berisi
17 buah lagu baru ini,
di tangani
langsung oleh produsen
andalan, Rick Rubin. Yang memang sukses membawa band ini
menjadi supergroup. "Kami (John, Anthony, Chad, dan
Flea) telah menghabiskan ribuan jam, secara kolektif atau individu, mengasah
kemampuan kami untuk membuat album terbaik yang kami bisa," kata RHCP
dalam keterangan pers tertulisnya. Tidak
hanya itu, mereka juga sudah merencanakan Tur Dunia 2022 untuk mempromosikan album
“Unlimited Love’. Mengenai album baru ini, lebih lanjut,
sang vokalsi mengunggkapkan, ”Album ini merupakan
cerminan dari para
personel terhadap alam semesta dalam beberapa tahun terakhir." (sTr)
Post a Comment