Ashiap-Man (Movie)


Jakarta, DJC
Sukses menjadi seorang YouTubers melenggangkan Atta Halilintar terjun di dunia entertainment. Setelah merambah dunia musik, kali ini merambah dunia film. Total, tidak hanya menjadi pemeran utama, tapi juga sutradara. Film yang menggunakan jargon yang melekat di profil Atta Halilintar, ‘Ashiap-Man’. Film ber-genre Drama Aksi Komedi ini sebenarnya tipikal cerita komedi ringan, yang jangan harap mendapatkan cerita yang harus berdamai dengan logika, atau alur cerita drama yang menguras konsentrasi kamu. Tipikal cerita simple yang di harapkan menampilkan komedi segar untuk semua umur. Untuk itu film ini menggunakan jasa komika Gilang Bhaskara (Pemungut Sampah) dan Yudha Keling (Sahabat Zull) untuk penasehat komedi, yang keduanya juga berperan di film ini.

            Bercerita tentang seorang anak kampung Zulkarnaem (Atta Halilintar) yang terobsesi menjadi seorang super hero. Dengan didikan sang ayah. Ibrahim (Arswendy Bening Swara) dan Ibu (Elma Theana) yang keduanya membuka usaha warung pecel lele di sebuah pasar di tengah kota Jakarta, mendorong Zul untuk bisa menjadi pahlawan di dunia nyata. Salah satunya dengan memberi jubah dari potongan penutup warung mereka. Zul remaja pun, ikut membantu usaha orang tua sebagai pengantar gallon, yang mengenalkannya dengan Aisyah (Aurelie Hermansyah). Kedua sahabatnya sering membuat konten YouTube untuk membuat Zul sebagai seorang manusia super. Kedua sahabat inilah yang banyak membantu aksi Zul, hingga di kenal sebagai anak yang ringan tangan di kampung kumuhnya.

Sampai suatu hari ditemukan Kiara (Nasya Marcella) mengapung di sungai. Ternyata kehadiran Kiara adalah awal masalah. Dimana, di ketahui lokasi tempat Zul tinggal sudah di bidik untuk di jadikan sebuah apartmen oleh perusahan yang di pimpin oleh Niko (Rizky Billar), yang ternyata mantan pacar Kiara. Nico menggunakan tangan jahat DP Man (Samuel Rizal) untuk menteror warga. Nico mendapat tekanan dari sang Ayah, Gersang (Marcelino Refrandt) untuk mewujudkan hal itu. Aksi terror yang akhirnya membuat Gersang menggunakan serum kekuatan super untuk melawan satu kampung yang menolak di gusur. Di sinih terjadi pertemuran yang tentu saja akhirnya di menangkan oleh pihak Zul.

            Cerita yang ringan, bahkan cenderung mengada-ada. Hal yang lumrah untuk film komedi seperti ini. Sebagai sutradara pemula, Atta Hallintar cukup bisa di apresiasi. Untuk akting, sepertinya Atta Halilintar harus lebih banyak belajar lagi. Walaupun berusaha total untuk peran ini, termasuk membuat badanya lebih berisi. Beberapa aktor justru tampil apik. Mulai dari aksi Pak Ibrahim, Nico hingga Diana (Gritte Agatha), sepertinya mereka sukses menunjukan auranya sebagai pemeran yang potensial. Tidak hanya di permanis dengan berbagai unsur komedi (yang sebagian terasa di paksakan). Film ini juga menggunakan banyak cameo, mulai dari Ashanty, Arsya Hermansyah, Panji Sang Petualang, Yayan Ruhian, hingga Rafi Ahmad dan Istri. Untuk hiburang ringan keluarga, film ini bisa di rekomendasikan. (sTr)

 

Credit Title: Sutradara: Atta Halilintar, Penulis Skenario:  Cassandra Massardi. Pemeran: Atta Halilintar, Aurelie Hermansyah, Nasya Marcella. Rizky Billar, Produser: Chand Parwez Servia, Fiaz Servia. Panata Musik: Andhika Triyadi. Produksi: Starvision Plus. Durasi: 102 Menit

,

Diberdayakan oleh Blogger.